Cara SEO Gambar – Panduan SEO Video dan Multimedia
Bagaimana Cara SEO Gambar – Panduan SEO Video dan Multimedia
Daftar Isi
Gambar serta multimedia berbeda dengan konten artikel. Artikel akan mudah dibaca oleh Google dan mesin pencari lainnya.
Gambar sebaliknya. Google menggunakan penamaan gambar untuk memprediksi gambar tersebut ttentang apa. Tetapi akurasinya tidak bisa 100%. Google bisa melihat gambar yang sama di internet dari ribuan atau puluhan ribu situs. Dengan berbagai ukuran. Tetapi, Google tetap tidak tahu jika kita menggunakan gambar yang sama dengan lainnya dalam konteks yang berbeda.
Teknologi mesin pencari sekarang sudah sangat canggih, tetapi membaca file multimedia merupakan hal yang berbeda.
Animasi flash juga termasuk gambar yang sulit diprediki.
Jika kita memiliki website yang isinya banyak berupa gambar atau multimedia, maka kita harus membuatnya mudah dibaca oleh mesin pencari.
Cara SEO Video dan Cara SEO Gambar
Ada dua hal yang mendasar:
-
Menggunakan multimedia secara terbatas.
-
Menggunakan versi teks dari multimedia.
Penjelasan
-
Menggunakan multimedia secara terbatas.
Jika tidak diperlukan, gunakan saja konten berupa text. Jika memang butuh multimedia atau web Anda memang website multimedia, kami memberikan beberapa panduan dibawah.
Kemudian, gunakan link text biasa untuk membuka halaman kita. Jangan menggunakan gambar untuk link ke halaman lain. Ini supaya mesin pencari mudah membukanya.
-
Menggunakan versi teks dari multimedia.
Jika memiliki Video, silahkan saja ditulis isi dari video tersebut. Jika video tutorial, kita tetap bisa mengganti video dengan gambar dan artikel.
Kelebihan lainnya, penggantian ini mungkin dipilih oleh pengunjung dengan sambungan internet yang kurang bagus.
Jika halaman beranda kita menggunakan layar pembuka non HTML, gunakan juga link biasa atau link HTML ke halaman text.
Mesin telusur atau mesin pencari secara umum berbasiskan kepada text. Google saat ini merupakan mesin pencari tercanggih dan dapat melihat text dalam file multimedia flash.
Masalahnya, mesin pencari lain belum tentu mampu melakukannya.
Kita tetap bisa menggunakan multimedia berformat flash, video ataupun silverlight. Tetapi kita ikutkan juga text didalamnya.
Beberapa praktek yang direkomendasikan untuk multimedia supaya SEO friendly.
Praktek – praktek ini dibagi berdasarkan jenis file yang kita gunakan.
-
Cara membuat Video terindeks di Google (SEO Video).
Pertama – tama, kita harus tahu cara Google mengindeks video terlebih dahulu.
- Google bisa meng-crawl video jika format video didukung. Google bisa mengekstrak thumbnail dan pratinjau. Selain itu, ada sedikit arti video yang dapat diambil Google berdasar audio dan videonya sendiri.
- Google dapat meng-crawl halaman yang memuat video, tentunya dengan teks yang ada serta meta tag, seperti halaman lainnya.
- Google dapat menggunakan data terstruktur yang berkaitan dengan video tadi. (videoObject). Juga, kita bisa membuat peta (map) untuk video kita.
Untuk video yang kita embed dari Youtube, Google selalu bisa meng-crawl. Tetapi silahkan gunakan peta situs video yang bisa membantu memberikan informasi tambahan tentang video kita.
Jadi kesimpulannya:
- Google harus menemukan video kita.
Biasanya Google melihatnya dengan tanda HTML berupa: <video>, <embed>, atau <object>. Jadi jangan ada coding rumit untuk video kita. Jangan menggunakan syarat untuk membukanya, Atau, jangan ada tindakan rumit untuk membukanya.
- Pastikan halaman video kita tidak privat.
- Pastikan konten video sesuai halamannya.
- Berikan halaman thumbnail dan gunakan gambar kualitas tinggi.
- Halaman jangan diblokir dengan robot.txt. Iyalah, bagaimana mau diindeks kan?
-
Kemudian, apa saja format video yang didukung Google dan bisa diekstrak?
3g2, .3gp2, .3gp, .3gpp, .asf, .avi, .divx, .f4v, .flv, .m2v,, .m3u8, .m4v, .mkv, .mov, .mp4, .mpe, .mpeg, .mpg, .ogv, .qvt, .ram, .rm, .vob, .webm, .wmv, .xap.
-
Cara membuat Flash Terindeks di Google (SEO Friendly).
Format flash SWF akan ditinggalkan adobe pada tahun 2020. Saat ini Google bisa membaca tulisan di flash dan mengekstrak sedikit informasi. Tetapi, sebaiknya kita gunakan HTML5 saja sebagai gantinya.
Jika file flash SWF ini memuat file lainnya, Google bisa membacanya serta menghubungkan file tadi dengan SWF aslinya. Contoh file yang dimuat di SWF: XML, HTML atau bahkan SWF lain.
Google belum bisa mengindeks bahasa Arab dan bahasa Yahudi di file SWF.
Kesimpulannya, Gunakan SWF atau konten flash hanya untuk tujuan dekoratif saja.
Jangan memberi makna disana karena sulit terindeks.
-
Cara membuat iFrame terindeks di Google (SEO Friendly).
Gunakan link berbasis text pada konten di halaman tersebut. Selain cara ini, iFrame tidak dibaca.
-
Cara membuat gambar terindeks oleh Google
- Gunakan alt+text untuk mendeskripsikan gambar. Alt+text inilah yang akan dibaca oleh Google untuk menggambarkan gambar kita
- Tempatkan gambar paling penting diatas.
- Tempatkan gambar tertentu dekat dengan bagian artikel yang sesuai.
Menggunakan file multimedia bisa jadi ramah dengan mata kita. Tetapi, ada batasannya juga. Bandwith internet serta server kita juga bisa habis. Kemudian, orang yang disabilitas akan menggunakan bantuan suara untuk “melihat” konten kita. Pada akhirnya, situs kita kurang memberi manfaat kepada mereka.
Jika situs kita memang tentang multimedia, desain atau wisata, itu beda urusan. Tetapi, silahkan gunakan cara – cara yang membuat konten multimedia Anda SEO friendly.
Inilah sedikit artikel panduan mengenai bagaimana cara membuat konten multimedia seperti video, gambar serta flash SEO friendly atau mudah diindeks oleh Google. Sampai jumpa!