18 Jul

Apakah A/B Split Testing untuk WordPress dan Bagaimana Cara Melakukannya

Apakah A/B Split Testing untuk WordPress dan Bagaimana Cara Melakukannya

Apakah A/B split testing untuk wordpress dan bagaimana cara melakukannya? Pernah mendengar ada teman yang mengaku mendapatkan 25 dolar dari Google Adsense sehari dari sebuah website yang pengunjungnya 1000 orang? Sedangkan, kita mungkin bingung mengapa web kita yang yang pengunjungnya 3000 orang sehari baru menghasilkan jumlah yang sama. Padahal niche market kita sama dan juga sama – sama menggunakan bahasa Inggris untuk artikel kita.

Yang salah apa di web / blog kita sehingga penghasilan kita kalah dibandingkan yang lain?

Layout, gambar serta warna dan bagian lain dari sebuah website sangat menentukan dalam konversi sebuah website atau blog. Semua, jika kita aplikasikan dengan benar akan memberikan konversi atau penghasilan yang tinggi.

Semua perbedaan ini memberikan konversi / penjualan berbeda untuk blog adsense atau website toko online.

Apa yang dimaksud A/B split testing?

Untuk itulah, sebenarnya sebuah website perlu “diutak – atik” dengan mengubah layout, warna, font dan sebagainya untuk mendapatkan konversi terbaik.

Kita perlu melakukan A/B split testing untuk web kita. Kite perlu membandingkan versi halaman test dengan standar secara random dan melihat perbandingan konversinya.

Contoh penghasilan 25 dolar untuk 1000 pengunjung blog diatas adalah real dan telah didapatkan banyak orang. Tetapi, mereka secara profesional mau melakukan banyak perubahan, mengetes hasilnya dan sebagainya selama berbulan – bulan. Jadi, menambah backlink serta artikel saja belum menghasilkan konversi optimal.

cara-meningkatkan-penlualan-online-konversi-blog-dengan-split-testing

Bayangkan jika kita harus perlu 3000 pengunjung sehari untuk memperoleh 25 dolar sehari dari Google Adsense (berbahasa Ingris lo ya..yang harga iklannya mahal..). Bandingkan jika jumlah itu bisa kita peroleh saat pengunjung kita masih 1500 orang sehari atau bahkan 1000 orang sehari.

Membuat pengunjung naik dari 1000 orang sehari hingga 3000 orang sehari kan tidak mudah. Banyak artikel yang harus ditulis, banyak backlink yang harus didapatkan dan sebagainya. Proses ini kan bisa makan waktu 6 bulan lebih hingga 1 tahun tergantung kompetisi di niche market kita.

Oh ya, sebagai tambahan, niche market adalah pasar atau tema spesifik yang diangkat oleh blog kita. Bisa jadi kita hanya menulis tentang wisata. Atau bisa jadi lebih spesifik seperti wisata di Papua.

Atau, kita secara khusus menjual sepatu sport saja atau bahkan lebih spesifik sepatu sport merk adidas saja.

Nah, jadi, melakukan A/B testing untuk membuat konversi sebuah blog naik sebenarnya sangat penting. Kita bisa meningkatkan penghasilan kita 2 bahkan 3 kali lipat.

Bagaimana bisa begitu?

Anda pernah melihat brosur atau selebaran?

Bagaimana Anda menilai kredibilitas pemilik usaha jika hanya melihat brosurnya?

Ya, kita nilai saja dari brosurnya, iya kan?

Jika brosurnya menarik, desainnya bagus, “catchy” serta kertasnya berkualitas, bayangan kita pasti usahanya bonafid.

Jika brosurnya menggunakan kertas HVS, warnanya hitam putih fotokopi, bayangan kita perusahanannya pasti kurang bonafid.

Hal serupa terjadi pada blog atau website kita.

Sekarang, kita membuat web / blog kita memiliki konversi yang tinggi.

Pedoman: sebuah web yang fresh, masih baru nilai konversinya pasti kalah dengan yang sudah ditest A/B atau split testing berkali kali.

Jika test ini kita lakukan dengan benar, maka konversi kita biasanya meningkat secara signifikan.

Meskipun kita sudah merasa “benar” saat membuat web tersebut sejak awal.

Karena, kita sudah merasa memiliki “standar” untuk membuat web berkonversi tinggi karena sudah melakukan split test atau A/B testing berkali – kali, untuk berbagai jenis website di berbagai niche.

Bagaimana melakukan A/B testing atau split Testing

Kita melakukannya dengan Google Analytics. Layanan Google ini sangat akurat, mencerminkan pandangan Google terhadap web / blog kita serta gratis.

Google Analytics sudah cukup untuk banyak keperluan.

Jadi, kita perlu memiliki akun Google Analytics serta beberapa variasi layout untuk blog wordpress kita. Kita juga perlu variasi warna untuk blog kita.

Mohon untuk mencatat perubahan yang sudah dilakukan supaya mudah mengulanginya kembali saat dibutuhkan.

  • Masuk ke akun Google Analytics

Di Google Analytics, A/B split testing disebut sebagai “Content Experiment.”  Copy link blog kita, paste disana dan klik “create experiment.”

Pada halaman selanjutnya, kita diminta memberi judul serta tujuan atau target test kita. Google Analytics akan melacak berapa pengunjung untuk setiap perubahan yang memenuhi target atau goal kita.

Contoh saja:

Kita ingin pengunjung berlangganan artikel kita. Jika mereka mendaftar untuk berlangganan, maka mereka akan sampai pada halaman terimakasih.

Nah, kita seting halaman terimakasih ini sebagai halaman target. Jadi, bisa dicatat berapa pengunjung datang dan berapa yang berlangganan.

  • Sekarang, kita bisa memasukkan berbagai target ke Google Analytics

Misal, untuk blog adsense kita, kita bisa memasukkan target berupa halaman “featured post.”  Tentunya, link halaman featured post tersebut kita tempatkan di sidebar atau di bagian  akhir setiap post kita terlebih dahulu.

Kemudian, silahkan mencoba warna berbeda, layout berbeda hingga tombol “call to action” yang berbeda.

Kemudian silahkan mencatat perbedaannya

  • Sekarang, kita perlu menambah kode dari Google Analytics untuk ditempatkan di header blog wordpress kita

Kode ini gunanya untuk meredirect pengunjung ke halaman yang ingin kita test.

Setelah halaman “configure your experiment” kita akan mendapatkan halaman kode tersebut:

Kode diatas kita tambahkan di header.php theme wordpress kita.

Kemudian, tambahkan juga kode ini:

<?php if (is_page($page_id)) :
//Add Google Analytics Content Experiment
 ?>
Paste content experiment code here
<?php endif; ?>
Untuk melakukan split test.
Ganti $page_id dengan id halaman asli Anda.
Cara mencari id nya:
Login ke dasboard wordpress.
Buka halaman posting atau page yang kita inginkan.
Kemudian kita “edit” halaman post atau page yang kita inginkan.
Kita akan melihat angka seperti dibawah. Itulah id halaman.
cara-melihat-id-halaman-wordpress
Jika tidak mau mengubah apapun di header, kita bisa gunakan plugin “Google Content Experiment.”
Setelah kode kita tambahkan ke halaman asli dan mempublish halaman original dan variasinya, kita kembali ke halaman Google Analytics dan klik “next.”
Analytics akan mengkonfirmasi jika kita sudah memasang kode dengan benar. Setelah itu, klik ke tombol “start experiment” untuk melakukan A/B split testing.
Sekarang, sebagian pengunjung kita sebagian akan diredirect ke halaman experimen dan sebagian lagi ke halaman asli kita. Setelah data mencukupi, Google akan memberikan kita data hasil test secara keseluruhan.

Apa yang harus kita test?

Jika Anda masih bingung tentang apa yang perlu ditest, maka ada beberapa panduan. Silahkan mencoba perubahan minor serta perubahan besar.
  • Perubahan besar

Meliputi perubahan layout, warna secara menyeluruh. Penggantian penempatan iklan dan sebagainya.
  • Perubahan kecil

Meliputi perubahan warna tombol Call to Action (CTA). Perubahan gambar header, logo urutan halaman, font dan bagian kecil lainnya.
Untuk perubahan besar, secara umum juga menghasilkan perubahan konversi lebih besar juga. Tetapi, biasanya perubahan besar memerlukan sedikit pengetahuan web programing untuk membuat layout baru.
Jika Anda berfikir untuk mengganti theme wordpress Anda, maka tugas Anda bertambah karena perlu mengetes theme baru tadi. Jika memang ingin mencoba mengganti theme, prosesnya akan lebih lama lagi karena kita perlu mempersiapkan theme wordpress baru dengan cara yang benar.
Tetapi, intinya A/B split testing ini bisa sangat meningkatkan hasil penjualan kita. Jadi, kerja kita menjadi jauh lebih efisien.
Nah, inilah sedikit mengenaiaApakah A/B split testing untuk wordpress dan bagaimana cara melakukannya. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa…
Rate this post

Leave a reply