Konsep Baru Smarthome Telah tiba
Dengan smartphone berkembang di seluruh dunia, memungkinkan orang untuk multitask sementara di jalan, munculnya smarthomes untuk pasar perumahan untuk memberi orang ketenangan pikiran di rumah itu hanya masalah waktu.
Pasar Indonesia diperkenalkan dengan konsep Smarthome oleh perusahaan augmented reality AR & Co di Indocomtech, pameran teknologi tahunan baru-baru diadakan di Convention Center di Jakarta Pusat Jakarta. Smarthome adalah sistem otomatisasi rumah yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol semua aspek rumah mereka dari mana saja dengan menekan satu tombol.
“Ide utama dari konsep Smarthome adalah untuk membuat rumah lebih nyaman dan aman,” managing director perusahaan, Peter Shearer, mengatakan selama simulasi Smarthome singkat di pameran.
Di dalam sebuah Smarthome, penggunaan Internet of Things (IOT) adalah kunci untuk mengotomatisasi kediaman.
IOT adalah jaringan item tertanam dengan elektronik, perangkat lunak, sensor dan konektivitas jaringan yang tidak memerlukan manusia-ke-manusia atau interaksi manusia-ke-komputer untuk bertukar atau mengumpulkan data.
Di ruang tamu Smarthome, televisi dan sistem hiburan, lampu dan AC dapat dikontrol melalui panel kontrol tablet seperti melekat pada dinding.
Panel ini memiliki aplikasi – yang dikembangkan oleh AR & Co – untuk mengontrol setiap item di dalam ruangan.
“Anda dapat menghidupkan AC ketika Anda berada pada jalan rumah melalui gadget Anda, atau jika Anda lupa untuk mematikan lampu saat Anda pergi, Anda juga dapat melakukannya dari jarak jauh dari ponsel atau tablet,” kata Peter.
Fitur lain yang ditawarkan adalah sistem keamanan di mana pemilik rumah dapat mengontrol prosedur keselamatan melalui gadget mereka, termasuk pemantauan rekaman surveilans kamera dan membuka pintu untuk tamu ketika mereka tidak ada di rumah.
Pengalaman realitas lain augmented dipamerkan selama tur menampilkan komputer yang bisa berubah menjadi piano atau DJ meja set.
Senja Lazuardy, direktur IT AR & Co, mengatakan komputer telah terinstal dengan kamera Intel RealSense yang diproyeksikan ke pad.
“Jika Anda mengaktifkan modus piano, pad maka akan menjadi keyboard dan akan menghasilkan suara yang sama dengan yang nyata jika Anda mendorongnya,” katanya.
Di kamar tidur, penggunaan teknologi augmented reality muncul dalam bentuk yang berbeda.
Hampir hilang: Booth petugas mencoba reality game virtual dengan memakai Samsung Aksesoris VR kacamata di Augmented Reality dan Teknologi Xperience (ArtX) 2015 pameran di Jakarta.
Hampir hilang: Booth petugas mencoba reality game virtual dengan memakai Samsung Aksesoris VR kacamata di Augmented Reality dan Teknologi Xperience (ArtX) 2015 pameran di Jakarta.
Jendela di ruangan menampilkan berbagai informasi, mulai dari ramalan cuaca, jam ke catatan.
“Anda tidak perlu kertas untuk menulis Anda to-do list, jadwal atau janji lagi karena Anda dapat memiliki mereka diproyeksikan ke jendela Anda,” kata Senja.
Ruangan juga terdiri atas sebuah LED dan layar sentuh cermin yang akan dikembangkan lebih lanjut untuk membantu pengguna mencoba pakaian tanpa harus membawa mereka keluar dari lemari.
“Cermin akan memindai wajah kita, dan sekali diakui, versi 3D dari pakaian akan muncul dan Anda dapat mencoba mereka melalui cermin itu,” jelasnya.
Peter mengatakan bahwa kehadiran jaringan 4G akan mendukung pengembangan smarthomes di Indonesia.
“Banyak mungkin berpikir bahwa konsep Smarthome hanya untuk bersenang-senang, tapi itu sebenarnya sangat berlaku di Indonesia karena kita sekarang memiliki jaringan internet 4G tumbuh,” katanya.
Dia menambahkan bahwa tren akan tumbuh secara signifikan di masa depan karena banyak produk didukung penerapan konsep Smarthome, termasuk oleh raksasa teknologi Korea Samsung.
Kata Senja sebuah hotel dan apartemen pengembang lokal beberapa menargetkan braket berpenghasilan menengah ke atas-ke sudah mulai menerapkan konsep Smarthome.
“Saya percaya itu akan menjadi hal besar berikutnya dalam waktu dekat,” katanya.