Manfaat Membuat dan Memiliki Model Bisnis
Manfaat Membuat dan Memiliki Model Bisnis
Paling tidak ada empat manfaat apabila kita memiliki model bisnis.
- Pertama terkait dengan komponen-komponennya, model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan melihat hubungan logis antara komponenkomponen dalam bisnisnya, sehingga dapat dihasilkan nilai bagi konsumen dannilai bagi perusahaan. Bila ternyata konsumen lebih memilih pesaing dibandingkan produk yang ditawarkan, perusahaan perlu melihat kembali target pasar, kebutuhan dan proposisi nilai saat ini dibandingkan dengan pesaing. Hal ini juga terkait dengan sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki serta kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
- Kedua, model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar komponennya. Sebagai contoh, kalau sebuah restoran menawarkan masakan lezat yang disajikan secara berkelas dengan harga tinggi pada segmen pasar tertentu, harus dilihat siapa juru masaknya, seberapa canggih dia, dan seberapa terlatih para pramusaji yang melayani. Begitu juga dengan peralatan memasak, bahan baku yang digunakan, proses memasak dan menyajikan dan seterusnya.
- Ketiga, model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang digunakan ketika mengembangkan bisnis. Sebagai contoh, di industri fotografi ada asumsi bahwa setiap kali habis mengabadikan suatu momen, konsumen pasti akan mencetak fotonya..Ternyata asumsi ini tidak benar. Dengan datangnya teknologi digital (imaging),konsumen menyimpan hasil jepretannya untuk konsumsi pribadi, ditampilkan di facebook, di-share dengan teman-teman lain, atau mencetak pribadi dengan printer warna. Harga printer, tinta, dan kertasnya yang makin hari ‘makin murah.
- Terakhir, keempat, model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya. Dengan berjalannya waktu, model bisnis pasti berubah. Baik karena inisiatif internal perusahaan sendiri, maupun karena tekanan perubahan dari luar. Bila perusahaan ingin mengubah proposisi nilai konsumen, misalnya mengubah prOduk atau menambah dengan dukungan layanan pelanggan, maka perusahaan dapat melihat kemungkinan dampak pada komponen-komponen yang lain.